Zaman sekarang, internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang karena
dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di
seluruh dunia dengan cepat dan mudah. Internet sangat dibutuhkan dalam
bertukar informasi dan berkomunikasi secara cepat tanpa ada batasan
wilayah, ruang dan waktu. Internet juga bisa digunakan untuk memperluas
pengetahuan serta memperluas pergaulan kita sebagai makhluk sosial.
Internet merupakan singkatan dari Interconnected Network. Jika
diterjemahkan secara langsung berarti jaringan yang saling terhubung.
Internet adalah gabungan jaringan komputer di seluruh dunia yang
membentuk suatu sistem jaringan informasi global. Semua komputer yang
terhubung ke internet dapat mengakses semua informasi yang terdapat di
internet secara gratis. Internet dapat digunakan sebagai sarana
pertukaran informasi dari satu komputer ke komputer lain tanpa dibatasi
oleh jarak fisik kedua komputer tersebut. Peranan internet yang sangat
penting adalah sebagai sumber data dan informasi serta sebagai sarana
pertukaran data dan informasi. Kebutuhan internet yang sangat penting
sehingga peningkatan jumlah pemakai internet setiap tahun yang selalu
meningkat di seluruh dunia.
Perkembangan internet diawali dengan dibangunnya jaringan ARPANet pada
tahun 1969. ARPA (Advanced Research Project Agency) merupakan sebuah
jaringan yang dikembangakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat
yang tugasnya untuk melakukan penelitian terhadap jaringan komputer
dengan teknologi packet switching. Jaringan tersebut semula hanya
beranggotakan beberapa komputer di beberapa universitas di Amerika
Serikat, seperti University of California-Los Angeles dan Stanford
Research Institute. Di awal perkembangannya, jaringan tersebut hanya
digunakan khusus untuk kalangan akademik dan militer. Istilah internet
sendiri muncul sekitar tahun 1983 dengan ditemukannya protocol TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Intenet Protocol) yang memberikan
sumbangan besar terhadap perkembangan jaringan itu dan mampu menyatukan
beberapa sistem jaringan yang berbeda.
Fakta dan statistik pengguna internet di dunia:
* 1463632361 – Jumlah pengguna Internet di seluruh dunia (Juni 2008).
* 578.538.257 – pengguna Internet di Asia
* 384.633.765 – pengguna Internet di Eropa.
* 248241969 – pengguna Internet di Amerika Utara.
* 139009209 – pengguna Internet di Amerika Latin / Karibia.
* 51.065.630 – pengguna Internet di Afrika.
* 41939200 – pengguna Internet di Timur Tengah.
* 20204331 – pengguna Internet di Oseania / Australia.
Diperkirakan tahun 2009 ini akan naik sebesar 40% menjadi 35 juta
pengguna. Kenaikan yang signifikan ini diyakini karena infrastruktur
untuk tersedia nya internet di Indonesia semakin hari akan semakin mudah
dan murah. Banyak pihak akan berlomba sebagai penyedia akses internet
di berbagai kota di Indonesia.
Menurut Dirut PT Telkom, Arwin Rasyid, dengan jumlah pengguna internet
sebesar 18 juta, pengguna internet di Indonesia menjadi yang terbesar di
kawasan Asia. Dari jumlah tersebut, di tahun 2007 ini, menurut Sylvia
W. Sumarlin, Ketua Umum APJII, pengguna internet di Indonesia berpotensi
untuk bertambah 5 juta menjadi 23 juta pengguna. Dan jumlah ini akan
terus melonjak, diperkirakan mencapai 60 juta pengguna pada tahun 2010.
Pada 2007, sekitar 31,5 juta orang Indonesia menggunakan internet.
Rata-rata tumbuh lebih tiga juta pengguna internet tiap tahun dalam 10
tahun terakhir. Pengguna internet di Singapura tumbuh 68 persen tapi
jumlah pengguna hanya 2,4 juta. Pengguna internet di Indonesia hanya
tumbuh 8,9 persen tapi mencapai 20 juta orang. Pengguna internet itu
berusia 10-39 tahun. Mereka bersentuhan dengan internet di kafe, sekolah
atau kampus, tempat kerja, dan rumah. Sampai dengan 20 tahun ke depan,
generasi internet inilah yang akan mewarnai Indonesia.
Singapura muncul di urutan teratas di Asia dalam frekuensi belanja
secara online, jauh mengungguli para tetangganya seperti Indonesia,
Malaysia dan Filipina, sebuah survey menyatakan Minggu. AC Nielsen
menemukan paling sedikit delapan dari 10 pengguna Web di Singapura
melakukan pembelian lewat Internet. Namun begitu, jumlah tersebut lebih
kecil ketimbang Taiwan, Korea Selatan dan Jepang, tempat sembilan dari
10 pengguna Internet bertransaksi di Web. Survei global itu, yang
disiarkan pada The Sunday Times, mengumpulkan 21.000 respon dari 38
negara. Diperkirakan sekitar 620 juta orang, atau 10% populasi dunia,
melakukan pembelian secara online. Apa yang mereka beli sangat berbeda.
Orang-orang China biasanya membeli buku, warga Thailand memesan DVD,
penduduk Jepang membeli makanan dan minuman, sedangkan orang-orang Korea
Selatan membeli kosmetik. Penduduk Singapura yang biasanya memburu
barang-barang murah, membeli enam jenis barang per bulan via Internet.
Tiket pesawat terbang adalah barang yang paling sering mereka pesan,
dengan lebih dari sepertiga dari pembelanja memesan tiket pesawat di
Internet. Hanya Jerman, Inggris dan Polandia yang mengalahkan Singapura
sebagai negara yang berbelanja lebih sering di Internet. Negara kota itu
menduduki peringkat 17 dalam daftar global, setaraf dengan Kanada,
Denmark dan Norwegia. Pada rangking teratas adalah Jerman, Austria dan
Inggris, masing-masing dengan hampir 100% respon. Singapura mengungguli
Malaysia, dengan 57%, Filipina dengan 44% dan Indonesia dengan 30%.
Dengan penetrasi Internet hampir mencapai 60%, Singapura memiliki massa
konsumen yang menentukan untuk menjadi target para produsen dan penyedia
layanan Web,” kata Ashok Charan, Direktur Pelaksana AC Nielsen
Singapura.
Berdasarkan data dari IDC, USD 2.6 triliun pembelanjaan melalui online
di dunia tahun 2007, dan diperkirakan angka ini akan menjadi USD 9.1
triliun di tahun 2009. Angka ini kembali menunjukan bahwa daya beli di
dunia online secara dunia diperkirakan meningkat tajam hanya dalam 2
tahun. Berdasarkan data dari Jurnal Bisnis Internasional, para pebisnis
kecil yang menggunakan internet marketing bertumbuh 46% lebih cepat dari
pada pebisnis kecil lainnya yang belum menggunakan internet marketing.
Di Indonesia sendiri jumlah pemakai internet selalu meningkat dengan
peningkatan yang cukup besar. Sekarang banyak sekali layanan-layanan
akses internet yang bisa kita pilih sesuai dengan kebutuhan kita, salah
satunya layanan akses internet dari PT. Telkom seperti Telkomnet Instan
dan Telkom Speedy. Telkomnet Instan merupakan layanan akses Dial-Up
dengan kecepatan berkisar antara 40 Kbps – 56 Kbps sedangkan Telkom
Speedy merupakan akses ADSL dengan kecepatan Up To 384 Kbps. Selain itu
masih banyak sekali layanan layanan akses internet yang bisa kita pilih.
Ada lagi layanan internet yang menggunakan Wireless Lan yang merupakan
akses internet tanpa kabel atau menggunakan gelombang elektromagnetik
seperti akses GPRS menggunakan handphone, PDA, laptop, dll. Selain itu
sinyal Hotspot yang sering disebarkan ditempat-tempat seperti Mall,
Cafe, Kampus, atau berbagai tempat lainnya bisa digunakan untuk
mengakses internet, kita hanya perlu membawa peralatan mobile kita
ditempat tersebut dan berinternetan disana. Untuk dapat mengakses
internet baik dengan kabel atau tanpa kabel selain diperlukan
seperangkat komputer atau laptop diperlukan juga sebuah alat yang
disebut Modem, modem berfungsi sebagai protokol yang mengubah sinyal
analog menjadi sinyal digital atau sebaliknya.
Fakta dan statistik perkembangan pengguna internet khususnya di Indonesia tahun 2008 (updated Juni 2008), sebagai berikut:
1. Jumlahpenduduk=237,512,355
2. Pengguna internet tahun 2000=2,000,000
3. Pengguna internet sekarang=25,000,000
4. Persentase pengguna internet =10.5% dari total jumlah penduduk
5. Persentase pengguna di Asia=4.3%
6. Pertumbuhan dari tahun 2000-2008=1150%
Jumlah pengguna Internet tahun 2007 berdasarkan statistik diketahui
berjumlah: 25 juta pengguna. Dan diperkirakan tahun 2009 ini akan naik
sebesar 40% menjadi 35 juta pengguna. Kenaikan yang signifikan ini
diyakini karena infrastruktur untuk tersedia nya internet di Indonesia
semakin hari akan semakin mudah dan murah.
Dari data di atas, menjelaskan bahwa kita termasuk 1 dari 25 juta orang
pengakses internet yaitu 10,5% dari total penduduk 237,5 juta jiwa di
tahun 2008. Berarti masih ada 89,5% atau sejumlah 212,5 juta orang yang
belum mengenal internet. Melihat perkembangan dan kemajuan internet
(dengan peningkatan 1150% sejak tahun 2000-2008 yaitu dari 2 juta sampai
25 juta orang).
Penggunaan layanan belanja lewat Internet (online shopping) di Indonesia
meningkat dalam tiga tahun terakhir. Survei Nielsen Global Online 2008
menempatkan Indonesia di posisi ke-13 dari 14 negara Asia-Pasifik dengan
51% populasi pengguna Internet yang pernah berbelanja secara online.
Pada riset sebelumnya, yakni pada 2005, Indonesia berada di posisi
paling buncit dengan jumlah pembeli hanya 42 persen dari populasi
pengguna Internet. Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia bisa
menjadi pasar potensial bagi penjualan lewat Internet. Pembeli terbesar
lewat Internet memang masih dikuasai negara-negara berkembang. Karena
itu, jumlah pengakses online shopping di Indonesia bakal tumbuh secara
bertahap. Selain itu barang yang paling populer dibeli oleh pengguna di
Indonesia adalah tiket pesawat terbang, yakni 40 persen atau meningkat
tajam dibanding 2005 sebesar 15 persen. Reservasi tiket menggeser posisi
buku sebagai barang yang paling banyak dicari pada 2005. Persentase
pembelian peranti lunak (software) juga meningkat, menjadi 20 persen
dari sebelumnya hanya 16 persen. Padahal, di negara-negara lain
sekawasan, pembelian software via Internet cuma 10 persen. Ini menarik
karena, di sini masyarakat cenderung membeli software bajakan. Namun,
perkembangan online shopping di Indonesia lamban. Contohnya, 70 persen
pengguna Internet di Malaysia menggunakan layanan ini. Padahal, tiga
tahun lalu, pengakses online shopping di negeri jiran itu hanya 58
persen. Demikian pula perkembangan belanja online di Thailand, yang naik
menjadi 61 persen dari sebelumnya hanya 48 persen. Pertumbuhan
penggunaan belanja online di Indonesia yang lamban sebagai indikasi
kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap model jual-beli ini. Konsumen
lebih percaya membeli langsung ke distributor. Selain itu, pengakses
Internet juga masih terbatas karena biaya Internet di Indonesia
tergolong mahal ketimbang negara lainnya. Pengguna Internet di Indonesia
masih terbiasa menghabiskan waktunya untuk mengakses layanan chat
groups atau sekadar berkunjung ke situs-situs nonkomersial. Data
menunjukkan, 82% pengguna Internet di Indonesia selalu menjalin
percakapan (chatting) setiap hari. Padahal di kawasan Asia-Pasifik,
pengakses layanan ini sudah jauh berkurang.
SUMBER :
http://www.internetbasedmoms.com/net_selling.htm
http://kapanlagi.com
http://google.com
http://yahoo.com
http://amazon.com
http://republika.com
http://detik.com
http://bisnis.com
http://www.apjii.or.id/dokumentasi/statistik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar