Glitter Words


Rabu, 03 Oktober 2012

PERKEMBANGAN INTERNET DI DUNIA DAN DI INDONESIA

Zaman sekarang, internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di seluruh dunia dengan cepat dan mudah. Internet sangat dibutuhkan dalam bertukar informasi dan berkomunikasi secara cepat tanpa ada batasan wilayah, ruang dan waktu. Internet juga bisa digunakan untuk memperluas pengetahuan serta memperluas pergaulan kita sebagai makhluk sosial. Internet merupakan singkatan dari Interconnected Network. Jika diterjemahkan secara langsung berarti jaringan yang saling terhubung. Internet adalah gabungan jaringan komputer di seluruh dunia yang membentuk suatu sistem jaringan informasi global. Semua komputer yang terhubung ke internet dapat mengakses semua informasi yang terdapat di internet secara gratis. Internet dapat digunakan sebagai sarana pertukaran informasi dari satu komputer ke komputer lain tanpa dibatasi oleh jarak fisik kedua komputer tersebut. Peranan internet yang sangat penting adalah sebagai sumber data dan informasi serta sebagai sarana pertukaran data dan informasi. Kebutuhan internet yang sangat penting sehingga peningkatan jumlah pemakai internet setiap tahun yang selalu meningkat di seluruh dunia.
Perkembangan internet diawali dengan dibangunnya jaringan ARPANet pada tahun 1969. ARPA (Advanced Research Project Agency) merupakan sebuah jaringan yang dikembangakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang tugasnya untuk melakukan penelitian terhadap jaringan komputer dengan teknologi packet switching. Jaringan tersebut semula hanya beranggotakan beberapa komputer di beberapa universitas di Amerika Serikat, seperti University of California-Los Angeles dan Stanford Research Institute. Di awal perkembangannya, jaringan tersebut hanya digunakan khusus untuk kalangan akademik dan militer. Istilah internet sendiri muncul sekitar tahun 1983 dengan ditemukannya protocol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Intenet Protocol) yang memberikan sumbangan besar terhadap perkembangan jaringan itu dan mampu menyatukan beberapa sistem jaringan yang berbeda.
Fakta dan statistik pengguna internet di dunia:
* 1463632361 – Jumlah pengguna Internet di seluruh dunia (Juni 2008).
* 578.538.257 – pengguna Internet di Asia
* 384.633.765 – pengguna Internet di Eropa.
* 248241969 – pengguna Internet di Amerika Utara.
* 139009209 – pengguna Internet di Amerika Latin / Karibia.
* 51.065.630 – pengguna Internet di Afrika.
* 41939200 – pengguna Internet di Timur Tengah.
* 20204331 – pengguna Internet di Oseania / Australia.
Diperkirakan tahun 2009 ini akan naik sebesar 40% menjadi 35 juta pengguna. Kenaikan yang signifikan ini diyakini karena infrastruktur untuk tersedia nya internet di Indonesia semakin hari akan semakin mudah dan murah. Banyak pihak akan berlomba sebagai penyedia akses internet di berbagai kota di Indonesia.
Menurut Dirut PT Telkom, Arwin Rasyid, dengan jumlah pengguna internet sebesar 18 juta, pengguna internet di Indonesia menjadi yang terbesar di kawasan Asia. Dari jumlah tersebut, di tahun 2007 ini, menurut Sylvia W. Sumarlin, Ketua Umum APJII, pengguna internet di Indonesia berpotensi untuk bertambah 5 juta menjadi 23 juta pengguna. Dan jumlah ini akan terus melonjak, diperkirakan mencapai 60 juta pengguna pada tahun 2010. Pada 2007, sekitar 31,5 juta orang Indonesia menggunakan internet. Rata-rata tumbuh lebih tiga juta pengguna internet tiap tahun dalam 10 tahun terakhir. Pengguna internet di Singapura tumbuh 68 persen tapi jumlah pengguna hanya 2,4 juta. Pengguna internet di Indonesia hanya tumbuh 8,9 persen tapi mencapai 20 juta orang. Pengguna internet itu berusia 10-39 tahun. Mereka bersentuhan dengan internet di kafe, sekolah atau kampus, tempat kerja, dan rumah. Sampai dengan 20 tahun ke depan, generasi internet inilah yang akan mewarnai Indonesia.
Singapura muncul di urutan teratas di Asia dalam frekuensi belanja secara online, jauh mengungguli para tetangganya seperti Indonesia, Malaysia dan Filipina, sebuah survey menyatakan Minggu. AC Nielsen menemukan paling sedikit delapan dari 10 pengguna Web di Singapura melakukan pembelian lewat Internet. Namun begitu, jumlah tersebut lebih kecil ketimbang Taiwan, Korea Selatan dan Jepang, tempat sembilan dari 10 pengguna Internet bertransaksi di Web. Survei global itu, yang disiarkan pada The Sunday Times, mengumpulkan 21.000 respon dari 38 negara. Diperkirakan sekitar 620 juta orang, atau 10% populasi dunia, melakukan pembelian secara online. Apa yang mereka beli sangat berbeda. Orang-orang China biasanya membeli buku, warga Thailand memesan DVD, penduduk Jepang membeli makanan dan minuman, sedangkan orang-orang Korea Selatan membeli kosmetik. Penduduk Singapura yang biasanya memburu barang-barang murah, membeli enam jenis barang per bulan via Internet. Tiket pesawat terbang adalah barang yang paling sering mereka pesan, dengan lebih dari sepertiga dari pembelanja memesan tiket pesawat di Internet. Hanya Jerman, Inggris dan Polandia yang mengalahkan Singapura sebagai negara yang berbelanja lebih sering di Internet. Negara kota itu menduduki peringkat 17 dalam daftar global, setaraf dengan Kanada, Denmark dan Norwegia. Pada rangking teratas adalah Jerman, Austria dan Inggris, masing-masing dengan hampir 100% respon. Singapura mengungguli Malaysia, dengan 57%, Filipina dengan 44% dan Indonesia dengan 30%. Dengan penetrasi Internet hampir mencapai 60%, Singapura memiliki massa konsumen yang menentukan untuk menjadi target para produsen dan penyedia layanan Web,” kata Ashok Charan, Direktur Pelaksana AC Nielsen Singapura.
Berdasarkan data dari IDC, USD 2.6 triliun pembelanjaan melalui online di dunia tahun 2007, dan diperkirakan angka ini akan menjadi USD 9.1 triliun di tahun 2009. Angka ini kembali menunjukan bahwa daya beli di dunia online secara dunia diperkirakan meningkat tajam hanya dalam 2 tahun. Berdasarkan data dari Jurnal Bisnis Internasional, para pebisnis kecil yang menggunakan internet marketing bertumbuh 46% lebih cepat dari pada pebisnis kecil lainnya yang belum menggunakan internet marketing.
Di Indonesia sendiri jumlah pemakai internet selalu meningkat dengan peningkatan yang cukup besar. Sekarang banyak sekali layanan-layanan akses internet yang bisa kita pilih sesuai dengan kebutuhan kita, salah satunya layanan akses internet dari PT. Telkom seperti Telkomnet Instan dan Telkom Speedy. Telkomnet Instan merupakan layanan akses Dial-Up dengan kecepatan berkisar antara 40 Kbps – 56 Kbps sedangkan Telkom Speedy merupakan akses ADSL dengan kecepatan Up To 384 Kbps. Selain itu masih banyak sekali layanan layanan akses internet yang bisa kita pilih.
Ada lagi layanan internet yang menggunakan Wireless Lan yang merupakan akses internet tanpa kabel atau menggunakan gelombang elektromagnetik seperti akses GPRS menggunakan handphone, PDA, laptop, dll. Selain itu sinyal Hotspot yang sering disebarkan ditempat-tempat seperti Mall, Cafe, Kampus, atau berbagai tempat lainnya bisa digunakan untuk mengakses internet, kita hanya perlu membawa peralatan mobile kita ditempat tersebut dan berinternetan disana. Untuk dapat mengakses internet baik dengan kabel atau tanpa kabel selain diperlukan seperangkat komputer atau laptop diperlukan juga sebuah alat yang disebut Modem, modem berfungsi sebagai protokol yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital atau sebaliknya.
Fakta dan statistik perkembangan pengguna internet khususnya di Indonesia tahun 2008 (updated Juni 2008), sebagai berikut:
1. Jumlahpenduduk=237,512,355
2. Pengguna internet tahun 2000=2,000,000
3. Pengguna internet sekarang=25,000,000
4. Persentase pengguna internet =10.5% dari total jumlah penduduk
5. Persentase pengguna di Asia=4.3%
6. Pertumbuhan dari tahun 2000-2008=1150%
Jumlah pengguna Internet tahun 2007 berdasarkan statistik diketahui berjumlah: 25 juta pengguna. Dan diperkirakan tahun 2009 ini akan naik sebesar 40% menjadi 35 juta pengguna. Kenaikan yang signifikan ini diyakini karena infrastruktur untuk tersedia nya internet di Indonesia semakin hari akan semakin mudah dan murah.
Dari data di atas, menjelaskan bahwa kita termasuk 1 dari 25 juta orang pengakses internet yaitu 10,5% dari total penduduk 237,5 juta jiwa di tahun 2008. Berarti masih ada 89,5% atau sejumlah 212,5 juta orang yang belum mengenal internet. Melihat perkembangan dan kemajuan internet (dengan peningkatan 1150% sejak tahun 2000-2008 yaitu dari 2 juta sampai 25 juta orang).
Penggunaan layanan belanja lewat Internet (online shopping) di Indonesia meningkat dalam tiga tahun terakhir. Survei Nielsen Global Online 2008 menempatkan Indonesia di posisi ke-13 dari 14 negara Asia-Pasifik dengan 51% populasi pengguna Internet yang pernah berbelanja secara online.
Pada riset sebelumnya, yakni pada 2005, Indonesia berada di posisi paling buncit dengan jumlah pembeli hanya 42 persen dari populasi pengguna Internet. Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia bisa menjadi pasar potensial bagi penjualan lewat Internet. Pembeli terbesar lewat Internet memang masih dikuasai negara-negara berkembang. Karena itu, jumlah pengakses online shopping di Indonesia bakal tumbuh secara bertahap. Selain itu barang yang paling populer dibeli oleh pengguna di Indonesia adalah tiket pesawat terbang, yakni 40 persen atau meningkat tajam dibanding 2005 sebesar 15 persen. Reservasi tiket menggeser posisi buku sebagai barang yang paling banyak dicari pada 2005. Persentase pembelian peranti lunak (software) juga meningkat, menjadi 20 persen dari sebelumnya hanya 16 persen. Padahal, di negara-negara lain sekawasan, pembelian software via Internet cuma 10 persen. Ini menarik karena, di sini masyarakat cenderung membeli software bajakan. Namun, perkembangan online shopping di Indonesia lamban. Contohnya, 70 persen pengguna Internet di Malaysia menggunakan layanan ini. Padahal, tiga tahun lalu, pengakses online shopping di negeri jiran itu hanya 58 persen. Demikian pula perkembangan belanja online di Thailand, yang naik menjadi 61 persen dari sebelumnya hanya 48 persen. Pertumbuhan penggunaan belanja online di Indonesia yang lamban sebagai indikasi kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap model jual-beli ini. Konsumen lebih percaya membeli langsung ke distributor. Selain itu, pengakses Internet juga masih terbatas karena biaya Internet di Indonesia tergolong mahal ketimbang negara lainnya. Pengguna Internet di Indonesia masih terbiasa menghabiskan waktunya untuk mengakses layanan chat groups atau sekadar berkunjung ke situs-situs nonkomersial. Data menunjukkan, 82% pengguna Internet di Indonesia selalu menjalin percakapan (chatting) setiap hari. Padahal di kawasan Asia-Pasifik, pengakses layanan ini sudah jauh berkurang.
SUMBER :
http://www.internetbasedmoms.com/net_selling.htm
http://kapanlagi.com
http://google.com
http://yahoo.com
http://amazon.com
http://republika.com
http://detik.com
http://bisnis.com
http://www.apjii.or.id/dokumentasi/statistik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar